Jumat, 09 November 2012

Budidaya Kroto Semut

Kroto Semut, ternyata di lapangan atau di pasar mempunyai harga yang stabil dan bagus, permintaannya juga cukup tinggi. Sebelum ada ide budidaya kroto, kroto hanya didapat dari pencari kroto yang mengambil dari sarang semut ngangrang alami.

Permasalahan   yang   muncul   adalah, persediaan kroto di alam yang semakin menyusut lantaran pemburuan kroto semakin bertambah banyak. Alhasil, banyak orang mulai   membudidayakan semut rangrang untuk mendapatkan pasokan  kroto. Harga kroto semakin meningkat pada musim hujan, karena pasokan alam juga menurun pada waktu musim hujan.

Di Yogyakarta, harga kroto melejit hingga mencapai Rp 120.000 per kilogram, Di Bandung, harga kroto tembus Rp 150.000 per kg. Bahkan, di Jakarta, harganya lebih gila lagi.

Bisnis Sambilan Pembibitan Kroto dan budidaya Kroto

Pada dasarnya penangkaran Kroto terbagi dalam tiga bagian, yakni pembibitan Kroto, budidaya Kroto, dan pemanenan Kroto. Di tahap pembibitan Kroto, bibit bisa didapat dari alam maupun dari hasil ternakan.

Kalau kroto ke pengepul seharga Rp 70.000/kg. maka bila tiap hari memanen 15 kg hingga 20 kg, bukankah omzet   usaha   budidaya kroto ini bisa mencapai  Rp 750.000 per hari atau Rp 22,5 juta per bulan. Padalah ini belum dari penjualan Bibit Kroto.

Lahan 1 M hasilkan jutaan rupiah 

Tak butuh lahan luas untuk budidaya  kroto ini. Lahan seluas 1 satu  meter persegi  yang  dilengkapi  1 rak-rak bisa menampung 300 koloni ngangrang. Setiap koloni bisa menghasilkan setengah hingga satu ons kroto. Artinya, 300 sarang bisa menghasilkan kurang lebih 3 kg kroto.

Agar keuntungan cepat, jangan gunakan bibit dari alam!

Penangkaran diiakukan dengan membuat sarang rangrang pada media tertentu. Biasanya, media bisa berupa toples transparan, atau media apapun baik bebahan kayu atau plastik. Jika ingin cepat dapat untung, di awal budidaya sebaiknya jangan gunakan bibit dari alam. K\arena masih liar dan butuh waktu untuk beradaptasi dengan media buatan.Hal ini tentu berbeda dengan bibit ternakan. Bibit ternakan sudah turun temurun hidup di media buatan, jadi sudah tidak perlu beradaptasi. Yang paling mudah adalah menggunakan stoples atau wadah transparan lainnya. Panen kroto dilakukan dengan cara menumpahkan sarang ke alat khusus agar telur dan semut terpisah. Hasilnya, Kroto yang kita panen bersih dari semutnya, jadi pembeli yang ada di pasar burung pun senang. Jangan lupa, beli Crystal X agar hidup lebig bergairah dan makin rajin memelihara semut rangrang nya... :D

1 komentar: